..........ini hanya untuk menggugah kebanggaan atas pendidikan dan keterampilan (khususnya akuntansi) yang telah anda miliki tanpa harus bergantung pada selembar kertas yang disebut sertifikat. Tentu, dengan memiliki sertifikat anda bisa berbuat lebih banyak, itupun jika anda tahu bagaimana cara menjual sertifikat yang anda miliki.... (sambungan dari tulisan sebelumnya)


Dengan memiliki keahlian di bidang akuntansi, anda bisa menjadi apa saja sesuai dengan keinginan anda. Tidak harus bekerja atau berprofesi sebagai akuntan. Mau jadi petani, oke.. jadi sales – gak masalah, jadi tukang parkir – why not ? .. hayo, mau jadi apalagi ? Jadi profesi apapun, anda bisa. Tidak ada yang melarang. Tetapi ingat, anda memiliki keahlian di bidang akuntansi.

Akuntansi itu keterampilan, sama seperti keterampilan anda dalam mengendarai motor. Anda bisa menjadi pengendara motor matic, motor sport, motor bebek, atau apapun yang anda bisa. Anda bisa ngebut, melanggar peraturan lalu lintas, atau jadi pembalap profesional seperti Valentino Rossi. Keahlian anda mengendarai motor akan berpengaruh pada tingkat
  1. banyaknya jenis motor yang bisa anda kendarai, 
  2. tingkat kecelakaan yang anda alami, 
  3. banyaknya aturan lalu-lintas yang anda langgar,
  4. banyaknya jenis medan yang anda hadapi.

Demikian juga dengan keahlian di bidang akuntansi. Tingkat keahlian anda akan berpengaruh pada
  1. banyaknya bentuk dan jenis laporan keuangan yang bisa dihasilkan/ditangani, 
  2. banyaknya bentuk dan jenis perusahaan yang bisa anda hadapi, 
  3. banyaknya aturan SAK dan UU yang anda langgar, 
  4. banyaknya analisa keuangan yang bisa anda sampaikan.


Jika anda menjadi petani, atau saya analogikan anda memiliki motor matik, keterampilan anda menjalani berbagai medan jalan akan berpengaruh terhadap tingkat kecelakaan yang anda hadapi. Maka sebagai petani, kecelakaan yang saya maksud adalah kerugian gagal panen yang disebabkan oleh faktor selain cuaca. Semakin anda ahli bertani dan berhitung untung dan ruginya aktivitas bertani anda, saya yakin usaha anda sukses. Keterampilan berhitung ini sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan pengalaman anda di bidang akuntansi.


Coba sekali-kali buka majalah atau tabloid tentang pertanian atau budidaya pertanian. Disitu ada analisa bisnis tentang budidaya suatu tanaman. Pertanyaannya, siapa yang membuat analisa tersebut? Saya yakin ada orang yang memiliki keahlian di bidang akuntansi yang berada di balik analisa tersebut. Coba dalami bidang pertanian yang anda geluti, padukan dengan keahlian akuntansi yang anda pelajari di bangku sekolah.. Suatu saat, saya yakin anda bisa jadi konsultan bisnis pertanian yang handal bagi lingkungan sekitar anda.

Bagaimana kalau saya nganggur? pertanyaan lain muncul.

Coba anda amati lingkungan sekitar anda. Adakah bisnis kecil di sekitar anda? Toko, kedai, warung, atau apapun jenis usahanya. Bagaimana? Ada? Saya haqqul yakin ada.

  1. Pertama-tama, amati warung tersebut, siklus kerjanya, cara pencatatannya, hingga keuangannya. 
  2. Gali informasi sebanyak-banyaknya tentang usaha tersebut.
  3. Sesekali koreksi informasi yang diberikan oleh pemilik warung.
  4. Buat analisa-analisa bisnis yang masuk akal dari perspektif pemilik warung
  5. Sampaikan ide anda. khususnya yang terkait dengan akuntansi dan keuangan.
  6. Tawarkan jasa untuk membantunya. ( Jangan berharap banyak, sekedar ucapan terima kasih saja sudah lebih dari cukup)

Bukankah warung, toko, kedai, pedagang kaki lima, dan sejenisnya adalah sebuah entitas usaha? Ini peluang bagi anda untuk menunjukkan diri, memamerkan keahlian anda, memberikan saran di bidang keuangan dan akuntansi, dan lain sebagainya.  Ini sebagai pembelajaran anda untuk menjadi konsultan bisnis. Dan saya yakin, jika advis anda masuk, dan dimengerti oleh pemilik warung, minimal anda akan dapat makan gratis di warungnya nanti.

Atau, jangan-jangan anda menjadi tertarik untuk memulai bisnis seperti yang anda amati.
Intinya, keahlian anda bisa anda manfaatkan pada lingkungan atau pekerjaan sekitar anda.
Laporan Keuangan itu pada dasarnya sama bentuk dan implementasinya, baik untuk usaha kecil milik pedagang kaki lima maupun usaha raksasa milik konglomerat. Yang membedakan ... hanyalah angka rupiah di dalamnya dan banyaknya aktivitas yang tercakup.
 
 
Jika anda ingin mengajukan pertanyaan, diskusi, atau kritikan dan Saran silahkan klik d i s i n i

Related Posts